Sabtu, 22 September 2012

Apa itu Mikroprosesor. . .??


         Mikroprosesor adalah suatu komponen yang berbentuk chip IC (Integrated Circuit) yang terdiri dari beberapa rangkaian yaitu ALU (Arithmatic Logic Unit), CU ( Control Unit), dan Register. Mikroprosesor juga disebut juga sebagai CPU (Central Processing Unit) dan merupakan komponen yang sangat penting di dalam sistem komputer. Mikroprosesor berfungsi sebagai pusat untuk memproses data di dalam sistem komputer.

Bagian terpenting dari prosesor terbagi menjadi 3 yaitu :
  • Aritcmatics Logical Unit (ALU), adalah alat yang melakukan pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan, pengurangan, dan semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT), dan pelaksanaan perbandingan (misalnya, membandingkan isi sebanyak dua slot untuk kesetaraan). Pada unit inilah dilakukan "kerja" yang nyata;
  •  Control Unit (CU), merupakan suatu alat pengontrolan yang berada dalam komputer yang memberitahukan unit masukan mengenai jenis data, waktu pemasukan, dan tempat penyimpanan didalam primary storage. Control unit juga bertugas memberitahukan kepada arithmatic logic unit mengenai operasi yang harus dilakukan, tempat data diperoleh, dan letak hasil ditempatkan Perangkat-perangkat alat proses bersertaperlengkapan;
  • Memory Unit (MU), merupakan bagian dari processor yang menyimpan alamat-alamat register data yang diolah oleh ALU dan CU.

Sejarah Perkembangan Mikroprocessor :
1971: 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
1972: 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
1974: 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan
1978: 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.
1982: 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.
1985: Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004
1989: Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
1993: Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
1995: Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
1997: Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
1998: Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
1999: Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
1999: Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
1999: Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
2000: Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001: Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
2001: Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002: Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium
2003: Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
2004: Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
2004: Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005: Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
2006: Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)

Karakteristik Mikroprosesor
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :
  1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
  2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
  3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
  4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.
  5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.

Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan adalah :
  •  Dual-Core mampu memproses beberapa aplikasi secara paralel. Dengan Hyper-Threading, beberapa tugas dijalankan melalui satu arus, tapi dengan dual-core, tugas-tugas ini dipisah menjadi dua arus dan tiap arus diproses sendiri-sendiri.
  • Hyper-Threading (HT) memungkinkan 2 pekerjaan untuk dijalankan pada saat yang sama (paralel). Dengan HT, anda bisa menjalankan beberapa aplikasi sekaligus tanpa merasakan lagging/lamban.
  • L2 Cache: memori kecepatan tinggi tempat menyimpan data yang sering dipakai oleh CPU. RAM juga memori tetapi aksesnya lebih lamban. PC dengan L2 Cache yang besar memungkinkan lebih banyak data yang bisa diakses dari memori ini sehingga keseluruhan sistem bekerja lebih cepat. Cache ini disebut juga secondary cache dan mempunyai chip sendiri; sedangkan primary cache biasanya didalam CPU itu sendiri. Ukurang cache ada yang 512Kb sampai 2Mb atau lebih.
  • Front Side Bus: Mempengaruhi kecepatan data transfer dari CPU ke RAM dan graphics card dan sebaliknya. PC dengan FSB yang tinggi cocok untuk games dan digital media.
  • Execute Disable Bit: Menurunkan ancaman sekuriti dari virus seperti memory buffer overflow dimana aplikasi anti-virus tidak bisa menanggulangi.
  • Enhanced Intel SpeedStep: Menyediakan kemampuan yang maksimal jika diperlukan dan mengurangi jika tidak. Lebih sering dipakai di laptop atau notebook untuk mengirit penggunaan listrik dari baterai.
  • Extended Memory 64 (64-bit): Sistem dengan 32-bit CPU mempunyai maksimum kapasitas 4GB untuk RAM. Untuk menjalankan aplikasi yang besar dan memerlukan memori lebih besar dari 4GB, data extra akan ditulis di hard-disk sehingga memperlambat prosesnya.
Jenis-jenis Processor :
  • Socket, yaitu berbentuk kotak persegi yang terdapat pin (kaki) konektor;
  • Slot, yaitu berbentuk batangan yang ditancapkan pada port yang khusus disediakan untuk processor model slot. Pada umumnya processor jenis slot banyak ditemukan untuk komputer Pentium II dan Pentium III.

Jumat, 21 September 2012

Apa itu Mikrokontroler. . .??


       Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer.
Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan
komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama.
Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang
diterima dan program yang dikerjakan.
Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksiinstruksi
yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem
terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.
Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksiaksi
sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh
programmer.
Mikrokontroler biasanya digunakan untuk peralatan yang tidak terlalu
membutuhkan kecepatan pemrosesan yang tinggi. Walaupun mungkin ada diantara
kita yang membayangkan untuk mengontrol oven microwave dengan menggunakan
sistem berbasis Unix, mengendalikan oven microwave dapat dengan mudah
menggunakan mikrokontroler yang paling kecil.

Sifat spesial dari mikrokontroler adalah kecil dalam ukuran, hemat daya listrik
serta flexibilitasnya menyebabkan mikrokontroler sangat cocok untuk dipakai sebagai
pencatat/perekam data pada aplikasi yang tidak memerlukan kehadiran operator.

Contoh sistem yang dikendalikan oleh Mikrokontroler :
  • Kamera digital
  •  Telepon selular
  •  Printer Laser
  •  TV
  •  Mesin cuci
  • Robot

Ciri – ciri khas Microkontroler :
  • ·Kemampuan CPU yang tidak terlalu tinggi   
  •  Memiliki memori Internal relatif sedikit
  •  Memiliki memori volatile, yang isinya tidak hilang bila satu daya mati
  •   Memiliki port IO yang terintegrasi
  •  Pemrosesan Bit dalam Byte
  •  Memiliki perintah/[rogram yang langsung berhubungan dengan IO
  •  Perintah relatif sederhana

Jumat, 24 Agustus 2012

Galau

Ketika kita jauh
Sesungguhnya dari jiwaku mengeluh
Terbayang saat ketika kita jauh
Sesungguhnya dari jiwaku mengeluh
Terbayang saat nalurimu menyentuh
Hingga kita tak sejalan
Jangan jauh akalpun tak sanggup
Menanggung beban lagi

Minggu, 12 Agustus 2012

Jangan Putus Asa

Ketika semua serba salah, sebagaimana biasanya,
Ketika jalan yang kau tempuh terasa mendaki,
Ketika uang hanya sedikit, sedangkan utang melilit,
dan kau ingin tersenyum, tetapi kau terpaksa mengeluh,
Ketika urusan terasa agak membebanimu,
Istirahat kalau perlu, tapi jangan berhenti.

Hidup ini aneh bila tanpa lekuk dan liku,
Seperti yang kadang-kadang kita alami,
Dan banyak kegagalan yang kita jumpai,
Ketika semestinya kita berhasil, ada saja yang menghalangi;
Namun jangan menyerah kendati gerak maju tampak lebar,
Siapa tahu berhasil pada usaha berikutnya.

Keberhasilan adalah sisi lain kegagagalan,
seperti tinta perak dibalik awan keraguan,
dan kau tak pernah tahu seberapa dekat tujuanmu,
Mungkin sudah dekat ketika bagimu terasa jauh;
Maka tetaplah berjuang bahkan ketika hantaman semakin keras,
Ketika segalanya tampak sangat buruk,
kau tetap tak boleh berhenti


- Chicken Soup for the Unsinkable Soul -

Selasa, 19 Juni 2012

Pengertian UTP dan STP

A. Pengertian  UTP ( Unshieldded Twisted  Pair )

Unshielded twisted-pair adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang  sering  digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Pengertian  dan  arti  definisi  Kabel  UTP  atau  kabel  Unshielded   Twisted   Pair  adalah  kabel  yang biasa  digunakan untuk  membuat  jaringan  atau komputer  berupa  kabel  yang  didalamnya berisi  empat (4) pasang  kabel.  UTP  bisa  juga diartikan  sebuah  kabel  yang  dua  konduktornya digabungkan  dengan  tujuan  untuk  mengurangi atau meniadakan  gangguan elektromagnetik  dari  luar seperti  radiasi  elektromagnetik  dari  kabel  pasangan berbelit  tak  terlindung (UTP cables), dan  wicara silang (crosstalk) di antara  pasangan  kabel  yang berdekatan.

Kabel Twisted Pair Cable ini ada dua jenis yaitu shielded dan unshielded.
1. Shielded  adalah  jenis  kabel  yang  memiliki selubung pembungkus.
2. Unshielded  tidak mempunyai  selubung  pembungkus.
Untuk  koneksinya kabel  jenis  ini  menggunakan  konektor  RJ-11  atau RJ-45.
Twisted-pair (dikenal juga sebagai 10 BaseT) cocok untuk  jaringan  kecil, sedang  maupun  besar  yang membutuhkan  fleksibilitas  dan  kapasitas  untuk berkembang  sesuai  dengan  pertumbuhan  pemakai network. Pada  twisted-pair  network,  komputer  disusun membentuk  suatu  pola  star.  Setiap  PC  memiliki satu kabel  twisted-pair  yang  tersentral  pada HUB. Twisted-pair  umumnya lebih  reliable  dibandingkan dengan  thin  coax karena HUB  mempunyai  kemampuan  data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Bahkan dengan HUB ini bisa dirangkai  menjadi  suatu  jaringan yang besar.
Saat ini ada beberapa grade, atau kategori, dari kabel twisted-pair.
Category 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompatibilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10 Mbps network, dan Fast Ethernet. Anda dapat membeli kabel Category 5 yang telah dibuat, atau membuatnya sendiri.

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
Kategori    Kegunaan
Category 1 (Cat1)    Kualitas suara analoganeh

Category 2 (Cat2)    Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
Category 3 (Cat3)    Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
Category 4 (Cat4)    Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 5 (Cat5)    Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
Enhanced Category 5 (Cat5e)    Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
Category 6 (Cat6)   
Category 7 (Cat7)   

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
1. Category 1
Kabel  UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang  sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan  untuk tujuan tersebut.

2. Category 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node  dalam jaringan  dengan teknologi Token Ring  dari IBM. Karakteristik  kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika  digunakan sebagai  kabel jaringan masa kini. Gunakanlah  kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.

3. Category 3
Kabel  UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung  komunikasi data  dan suara pada  kecepatan hingga 10 megabit  per detik. Kabel UTP Cat3  menggunakan kawat-kawat  tembaga  24-gauge  dalam  konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang  dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang  memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan  IBM Token Ring yang  berkecepatan 4  megabit  per detik, sebagai  pengganti Cat2.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3  pada  beberapa  frekuensi.
Karakteristik    Nilai pada frekuensi 10 MHz    Nilai pada frekuensi 16 MHz
Attenuation (pelemahan sinyal)    27 dB/1000 kaki    36 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk (NEXT)    26 dB/1000 kaki    23 dB/1000 kaki
Resistansi    28.6 Ohm/1000 kaki    28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi    100 Ohm (±15%)    100 Ohm (±15%)
Kapasitansi    18 picoFarad/kaki    18 picoFarad/kaki

4. Category 4
Kabel  UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP  dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat  yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring  16 megabit per detik.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4  pada  beberapa  frekuensi.
Karakteristik    Nilai pada frekuensi 10 MHz    Nilai pada frekuensi 20 MHz
Attenuation    20 dB/1000 kaki    31 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk    41 dB/1000 kaki    36 dB/1000 kaki
Resistansi    28.6 Ohm/1000 kaki    28.6 Ohm/1000 kaki
Impedansi    100 Ohm (±15%)    100 Ohm (±15%)
Kapasitansi    18 picoFarad/kaki    18 picoFarad/kaki

5. Category 5

Kabel  UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung  komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini  menggunakan kawat  tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik  harganya hampir  dua kali lipat lebih  mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena  memiliki  karakteristik kelistrikan yang  lebih baik, kabel  Cat5 adalah  kabel  yang  disarankan  untuk  semua  instalasi  jaringan.

Karakteristik    Nilai pada frekuensi 10 MHz    Nilai pada frekuensi 100 MHz
Attenuation    20 dB/1000 kaki    22 dB/1000 kaki
Near-end Cross-talk    47 dB/1000 kaki    32.3 dB/1000 kaki
Resistansi    28.6 Ohm/1000 kaki    28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi    100 Ohm (±15%)    100 Ohm (±15%)
Kapasitansi    18 picoFarad/kaki    18 picoFarad/kaki
Structural return loss    16 dB    16 dB
Delay skew    45 nanodetik/100 meter    45 nanodetik/100 meter

Enhanced Category 5
Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung  frekuensi  hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan  untuk  mencapai  kinerja  tertinggi.
Pengabelan UTP Category 5




Pengabelan UTP Category 5 Straight





Pengabelan UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan  kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch.


B. Pengertian STP ( Shieldded Twisted Pair )
Shielded twisted pair (STP atau STP-A)
Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi  elektromagnetik  luar. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan  kabel. Kabel STP juga digunakan  untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.




Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
1.  Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
2. Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya ?crosstalk? dan sinyal ?noise?.
3.  Harganya cukup mahal.

Pada kabel STP, didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internal sehingga melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi/gangguan.
STP (Shielded Twisted Pair), selain  dililitkan, juga punya proteksi terhadap induksi atau interferensi sinyal dari luar kabel berupa lapisan kertas alumunium foil, sebelum jaket pembungkus luar.
Kabel UTP kategori satu dan dua tidak digunakan dalam jaringan komputer karena kemampuan  transfer  datanya  sangat rendah.
Kabel kategori ini banyak  digunakan untuk komunikasi telepon ,atau berfungsi  sebagai kabel telepon.
Dalam pengkabelan jaringan komputer ada dua macam konfigurasi pengkabelan yaitu:
1. kabel straight
2. kabel cross

1. Tipe Straight
Kabel  stright:
adalah kabel yang sangat simpel karena untuk konfigurasi nya adalah tetap. kabel ini digunakan untuk jaringan yang melewati hub atau antar komputer tidak terhubung langsung tapi melewati sebuah media. biasanya kabel ini digunakan untuk jaringan lokal dengan hub sebagai perantaranya.
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat karena langsung berkorespondensi 1-1.
Standar urutannya adala sebagai berikut (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan ) : 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
2. Tipe Cross
kabel cross:
kabel ini berbeda dengan kabel straight biasanya di gunakan untuk jaringan point to point atau hub pc ke pc secara langsung tanpa melewati media lain. dan antara urutan kabel pada ujung satu dengan ujung yang lain berbeda.
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2.
Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".
Kabel Category 5 dapat dibeli atau dibuat baik yang straight-through atau crossed. Suatu kabel Category 5 memiliki 8 kabel kecil yang masing-masing memiliki kode warna di dalamnya dari ujung ke ujung. Hanya kabel kecil 1, 2, 3, dan 6 yang digunakan oleh Ethernet network untuk komunikasi..

PERBEDAAN UTP DAN STP
• UTP tidak mempunyai lapisan pelindung kabel.
• STP terdapat lapisan pelindung atau selubung kabel internal.